Profil Desa Kuripan Kertoharjo

Ketahui informasi secara rinci Desa Kuripan Kertoharjo mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.

Desa Kuripan Kertoharjo

Tentang Kami

Profil Kelurahan Kuripan Kertoharjo, Pekalongan Selatan. Kenali pusat industri batik tulis dan cap yang berjuang di tengah tantangan rob, serta geliat pembangunan infrastruktur dan pemberdayaan UMKM sebagai pilar ekonomi Kota Pekalongan.

  • Sentra Industri Batik

    Salah satu pusat utama perajin batik tulis dan cap di Kota Pekalongan, yang menjadi pilar ekonomi kreatif dan penjaga warisan budaya.

  • Perjuangan Melawan Rob

    Secara geografis berada di wilayah yang rentan terhadap banjir dan rob, sehingga program pembangunan infrastruktur seperti talud dan drainase menjadi prioritas utama.

  • Komunitas Tangguh dan Berdaya

    Memiliki masyarakat dengan semangat juang tinggi yang aktif berpartisipasi dalam pembangunan dan pemberdayaan ekonomi melalui UMKM, didukung oleh lembaga sosial yang solid.

Pasang Disini

Terletak di wilayah strategis Kecamatan Pekalongan Selatan, Kelurahan Kuripan Kertoharjo merepresentasikan semangat juang dan kreativitas Kota Pekalongan. Wilayah ini dikenal sebagai salah satu jantung industri batik, tempat para perajin dengan tekun melestarikan warisan budaya sekaligus menggerakkan roda perekonomian. Namun di balik keindahannya, Kuripan Kertoharjo juga merupakan garda terdepan yang berhadapan langsung dengan tantangan alam, terutama banjir dan rob yang menjadi isu menahun.

Sebagai sebuah kelurahan hasil penggabungan, Kuripan Kertoharjo memiliki dinamika sosial dan ekonomi yang kompleks. Perpaduan antara aktivitas industri rumahan, perdagangan dan kehidupan masyarakat pesisir yang tangguh menjadikan kelurahan ini sebagai subjek yang menarik dalam potret pembangunan urban. Geliat pembangunan infrastruktur dan program pemberdayaan masyarakat terus diupayakan untuk menjawab tantangan zaman, menjadikan Kuripan Kertoharjo sebuah mozaik perjuangan dan harapan.

Sejarah dan Kondisi Geografis

Secara historis, Kelurahan Kuripan Kertoharjo merupakan entitas administratif yang terbentuk dari kebijakan penggabungan (regrouping) dua kelurahan sebelumnya, yakni Kelurahan Kuripan dan Kelurahan Kertoharjo. Langkah ini diambil oleh Pemerintah Kota Pekalongan untuk efisiensi birokrasi dan optimalisasi pelayanan publik di Kecamatan Pekalongan Selatan. Penyatuan ini menciptakan sebuah wilayah dengan karakteristik sosial dan geografis yang lebih beragam.

Secara geografis, Kuripan Kertoharjo berada di lokasi yang cukup vital. Berdasarkan data "Kecamatan Pekalongan Selatan dalam Angka 2023" yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS), kelurahan ini memiliki luas sekitar 0,55 kilometer persegi. Wilayahnya yang relatif datar dan berdekatan dengan jalur-jalur air membuatnya memiliki potensi ekonomi sekaligus kerentanan terhadap bencana hidrometeorologi.

Salah satu tantangan geografis terbesar yang dihadapi ialah banjir dan rob (limpasan air laut ke darat). Masalah ini menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari warga, terutama di wilayah RW 7, 8, dan 9 yang kerap tergenang. Kondisi ini tidak hanya berdampak pada kenyamanan hunian tetapi juga secara langsung memengaruhi aktivitas ekonomi, kesehatan masyarakat, dan kondisi infrastruktur jalan. Pemerintah Kota Pekalongan, melalui berbagai program, terus berupaya mencari solusi permanen untuk mengatasi permasalahan krusial ini.

Jantung Industri Batik Tulis dan Cap

Membicarakan Kuripan Kertoharjo tidak akan lepas dari identitasnya sebagai salah satu sentra industri batik di Kota Pekalongan. Di lorong-lorong dan rumah-rumah warga, denyut nadi produksi batik, khususnya batik tulis dan batik cap, terus berdetak. Puluhan perajin dan buruh batik menggantungkan hidupnya pada sektor ini, menciptakan karya seni bernilai tinggi yang telah menembus pasar domestik hingga internasional.

Para perajin di sini mewarisi keahlian membatik secara turun-temurun. Mereka ialah para penjaga tradisi yang memastikan bahwa motif-motif klasik Pekalongan tetap lestari, sambil terus berinovasi menciptakan desain-desain baru yang sesuai dengan selera pasar modern. Keberadaan para perajin ini menjadikan Kuripan Kertoharjo sebagai bagian penting dari ekosistem ekonomi kreatif yang membuat Pekalongan diakui sebagai "Kota Kreatif Dunia" oleh UNESCO.

Walikota Pekalongan, H.A. Afzan Arslan Djunaid, dalam berbagai kesempatan menegaskan komitmen pemerintah untuk mendukung para perajin. "Industri batik merupakan tulang punggung ekonomi kota kita. Pemerintah akan terus memberikan dukungan, baik melalui pelatihan, bantuan peralatan, maupun promosi, agar batik Pekalongan, termasuk dari Kuripan Kertoharjo, semakin mendunia," ujarnya. Meskipun demikian, para perajin juga menghadapi tantangan, mulai dari fluktuasi harga bahan baku hingga persaingan dengan produk tekstil bermotif batik (printing) yang lebih murah.

Geliat Pembangunan Infrastruktur dan Penanganan Rob

Menjawab tantangan geografis yang ada, pembangunan infrastruktur menjadi prioritas utama di Kelurahan Kuripan Kertoharjo. Fokus utama diarahkan pada upaya penanganan banjir dan rob yang telah berlangsung selama bertahun-tahun. Salah satu proyek signifikan yang dilaksanakan ialah pembangunan tanggul dan peningkatan sistem drainase melalui program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD).

Pada pelaksanaan TMMD Sengkuyung Tahap II Tahun 2023, misalnya, salah satu sasaran utama ialah pembangunan talud penahan rob di wilayah RW 9. Pembangunan talud sepanjang ratusan meter ini diharapkan mampu meminimalisir dampak limpasan air laut yang sering menggenangi permukiman warga. Program TMMD ini merupakan wujud sinergi antara TNI, Polri, Pemerintah Kota, dan partisipasi aktif masyarakat.

Selain itu, Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) tingkat kelurahan secara konsisten menyuarakan aspirasi warga terkait perbaikan infrastruktur. Usulan-usulan seperti peninggian jalan, normalisasi saluran drainase, dan pengadaan pompa air menjadi agenda rutin yang diperjuangkan. "Kami berharap pembangunan infrastruktur, terutama yang berkaitan dengan penanganan rob, dapat terus dilanjutkan secara komprehensif agar aktivitas ekonomi dan sosial warga tidak lagi terganggu," ungkap seorang tokoh masyarakat setempat. Upaya-upaya ini menunjukkan perjuangan kolektif dalam beradaptasi dan mengatasi tantangan alam.

Pemberdayaan Ekonomi dan Sosial Kemasyarakatan

Di luar sektor batik, geliat ekonomi di Kuripan Kertoharjo juga didukung oleh beragam Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) lainnya. Mulai dari usaha kuliner, perdagangan kebutuhan pokok, hingga jasa, sektor ini menjadi jaring pengaman ekonomi bagi banyak keluarga. Pemerintah kelurahan bersama dinas terkait aktif memberikan pendampingan untuk meningkatkan kapasitas para pelaku UMKM.

Dari sisi sosial, lembaga kemasyarakatan seperti Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) dan Karang Taruna memegang peran sentral. PKK, misalnya, aktif dalam program kesehatan, terutama dalam upaya penurunan angka stunting dan peningkatan kesehatan ibu dan anak melalui kegiatan Posyandu. Para kader PKK menjadi ujung tombak dalam memberikan edukasi dan pemahaman gizi kepada masyarakat.

Sementara itu, Karang Taruna menjadi wadah bagi para pemuda untuk menyalurkan kreativitas dan energi positif. Berbagai kegiatan, mulai dari olahraga, seni, hingga bakti sosial, seringkali diinisiasi oleh para pemuda. Semangat kebersamaan dan gotong royong ini menjadi modal sosial yang tak ternilai, memperkuat ketahanan komunitas dalam menghadapi berbagai tantangan, baik ekonomi maupun lingkungan.

Kehidupan religius juga menjadi fondasi yang kuat bagi masyarakat Kuripan Kertoharjo. Kegiatan keagamaan yang rutin diselenggarakan di masjid dan mushala tidak hanya berfungsi sebagai ritual ibadah, tetapi juga sebagai ruang untuk mempererat tali silaturahmi dan membangun solidaritas sosial. Dalam harmoni inilah, warga Kuripan Kertoharjo terus berjuang, berkarya, dan menatap masa depan dengan optimisme.